Chiang Mai memiliki desa wisata kerajinan payung hias di Desa Borsang, daerah Sankamphaeng. Di sana ada pusat kerajinan payung tradisional yang bernama Romborsang. detikTravel diajak ke sana oleh Tourism Authority of Thailand (TAT) pada pekan lalu.
Kenapa warga di sini membuat payung hias dari kertas? Rupanya ada sejarahnya. Sekitar 100 tahun lalu, seorang bhiksu bernama Pre Khru In Tha melakukan perjalanan spiritual ke utara Thailand.
Dia sampai ke perbatasan Myanmar dan berjumpa warga desa yang membuat payung dari kertas. Dia pun belajar membuat payung dan mengajari warga Desa Borsang.
|
Awalnya payung Desa Borsang untuk kebutuhan sehari-hari dan didermakan untuk para bhiksu. Lama-lama, warga berinovasi membuat payung hias dengan cat warna-warni untuk dekorasi dan kini menjadi suvenir khas Chiang Mai.
Patung Pre Khru In Tha berdiri tegak di depan pusat kerajinan payung Romborsang. Dari situ kita masuk ke aula besar dengan aneka jenis payung hias yang bisa dibeli oleh wisatawan.
Warna dan motif payung ini sungguh mengingatkan kita dengan kerajinan serupa di Tanah Air, tepatnya Tasikmalaya. Payung tradisional ini dari ukuran mini untuk pajangan meja atau magnet kulkas, sampai payung ukuran besar untuk dekorasi ruangan.
|
Semuanya tampil dengan warna cerah dan menarik. Harganya dalam Baht setara mulai dari puluhan sampai ratusan ribu rupiah bergantung jenisnya. Selain payung, ada juga kipas hias yang juga mirip dengan kerajinan serupa di Tasikmalaya.
Di tempat ini, ada juga semacam museum mini tentang payung Desa Borsang. Rupanya payung ini mendapat perhatian khusus Raja Thailand dan keluarganya.
Asyiknya lagi, di belakang ada workshop payung hias. Turis bisa melihat para pengrajin membuat payung hias ini. Bahkan, ada jasa melukis casing ponsel lho. Kalau kelaparan, Romborsang memiliki cafe kecil di bagian depan untuk wisatawan melepas dahaga.
|
0 Response to "Bukan Tasikmalaya, Ini Payung Buatan Chiang Mai"
Posting Komentar