detikTravel pada pekan lalu dari tanggal 26-29 Oktober 2016 datang ke Labuan Bajo, NTT dalam acara 'Let's Explore Labuan Bajo with Garuda Indonesia'. Selama 4 hari perjalanan, hampir semua destinasi didatangi dari Pulau Padar, Rinca sampai Pulau Komodo.
Pulau Komodo, tentu saja pulau ini bikin jantung saya berdetak lebih kencang. Akhirnya saya bisa melihat lebih dekat, hewan yang hanya ada di Indonesia ini dan tidak ada di tempat lain di dunia ini.
Komodo bisa hidup sampai umur 60 tahun, dengan panjang tubuh sampai 2-3 meter. Liurnya terkenal berbahaya karena mengandung bakteri, tapi giginya yang setajam gigi hiu, kukunya yang besar dan sabetan ekornya tak kalah mematikan juga.
Ardiansyah atau yang biasa disapa Ian, yang menjadi pemandu awak media adalah orang asli dari Pulau Komodo. Sejak kecil, dia tak asing dengan karnivora ini. Malah, sempat ikut pelatihan ranger untuk menjadi pemandu wisata di Pulau Komodo.
Ian, warga asli Pulau Komodo (Afif/detikTravel)
|
Ian pun bercerita banyak hal tentang komodo. Dia memulai dari cerita tentang asal muasal komodo yang dianggap sebagai saudara oleh masyarakat Pulau Komodo, sekaligus si leluhur.
"Cerinya, zaman dulu seorang ibu melahirkan anak kembar yaitu manusia dan komodo. Komodo ditaruh di hutan, sementara sang anak dibesarkan. Hingga tumbuh dewasa, anak itu berburu ke hutan dan bertemu komodo dan mau membunuhnya," kata Ian.
Ketika hendak membunuh, ibunya muncul dan memberitahu anak tersebut bahwa komodo itu adalah saudaranya. Sejak saat itulah, orang-orang di Pulau Komodo percaya bahwa komodo adalah leluhur sekaligus saudara mereka yang harus dijaga.
Komodo yang dipercaya sebagai leluhur dan saudara oleh masyarakat Pulau Komodo (Afif/detikTravel)
|
Maka sampai sekarang, belum pernah ada kejadian orang di sana membunuh komodo. Tapi sebaliknya, terdapat catatan komodo yang menyerang manusia hingga memakannya. Untuk hal yang satu ini, ada penjelasan tersendiri.
"Sebenarnya jika kita tidak menganggu komodo, komodo tidak akan mmenyerang kita. Rata-rata yang diserang komodo itu menginjak komodo dengan tidak sengaja. Tapi orang sini (Pulau Komodo) tidak pernah membunuh komodo, jika komodo mau memakan ternak kita, cukup kita usir saja," papar Ian.
Ada kepercayaan lain jika membunuh komodo. Kata Ian, jika seorang membunuh komodo maka komodo lain akan balik membunuhnya. Kadang bisa orang itu sendiri yang diserang, atau anggota keluarga lainnya.
Komodo yang dilindungi pemerintah juga dilindungi masyarakat setempat (Afif/detikTravel)
|
Hewan Kanibal
"Komodo yang baru lahir, baru menetas akan langsung memanjat ke atas pohon," ucap Ian.
Hal itu dilakukan bayi komodo untuk berlindung dari pemangsa. Tak lain dan tak bukan, pemangsa yang dimaksud adalah komodo dewasa. Ternyata, komodo adalah hewan kanibal!
"Komodo itu hewan kanibal. Komodo dewasa suka makan bayi komodo. Makanya bayi komodo naik ke atas pohon dan memakan serangga untuk bertahan hidup," jelas Ian yang juga bekerja di bagian Ticketing & Reservasi Garuda Indonesia Labuan Bajo.
Komodo 'remaja' ukuran tubuhnya belum besar dan suka bersembunyi di semak belukar (Afif/detikTravel)
|
Begitu sudah masuk masa remaja, komodo akan turun ke tanah dan lebih banyak bersembunyi di semak-semak. Pun begitu saat mulai berburu hewan yang lebih besar, lagii-lagi harus berhati-hati kepada komodo yang 'senior'.
"Saat komodo sudah bisa berburu rusa dan mendapatkannya, komodo dewasa akan datang. Dia biasanya ngalah karena kalah kuat dan bisa-bisa disantap juga," tuturnya.
Selama di Pulau Komodo dan Rinca, kamu dapat trekking menjelajahi hutan dan padang savana untuk melihat komodo dari dekat. Lihatlah badannya yang besar dan jalannya yang gagah. Dialah salah satu predator paling berbahaya di muka Bumi.
Turis melihat komodo dari dekat (Afif/detikTravel)
|
0 Response to "Komodo, Si Leluhur dan Kanibal"
Posting Komentar