Ini Tempat Wisata Anti-Mainstream di Vietnam

Hanoi - Liburan selalu identik dengan kunjungan ke tempat populer. Di vietnam ada wisata anti-mainstream yang tak boleh traveler lewatkan, Hanoi Old Quarter.

Vietnam menjadi salah satu tujuan wisatawan Indonesia dan mancanegara lainnya untuk berlibur di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura, Malaysia. Hanoi memang menjadi salah satu destinasi favorit para turis mancanegara di Asia Tenggara karena daya tariknya widata pantai dan surga tersembunyi hamparan hijau persawahannya yang banyak dijumpai di kawasan utara, delta sungai mekong di selatan hingga kota bersejarah Ho Chi Min City.

detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Vietnam, Senin (12/12/2016). Mau tahu liburan Anti mainstream, menikmati Hanoi dari sisi yang berbeda. Yuk kita simak!

Sekadar informasi, rata-rata pelancong asal Indonesia yang datang ke Vietnam bisa mencapai 5000 orang per bulannya, atau sekitar kurang lebih 70 ribu orang Indonesia dalam setahun. Perjalanan ke Vietnam itu dilakukan dan mendominasi untuk tujuan wisata. Baru setelah itu untuk urusan lainnya seperti bisnis dan mengunjungi kerabat.

Kawasan Hanoi Old Quarter (Rachman/detikTravel)Kawasan Hanoi Old Quarter (Rachman/detikTravel)
Berdasarkan situs resmi Kepariwisataan Pemerintah Vietnam, negara Vietnam menerima kunjungan dari seluruh dunia sebanyak paling sedikit 500.000 per bulan, atau sekitar 7 juta setiap tahunnya.

Tentunya mereka ingin menikmati seperti apa yang telah banyak ditulis oleh orang-orang baik dalam blog travel atau berita-berita wisata menarik diberbagai media. Tak sedikit juga mereka penasaran dengan promosi pariwisata dari pemerintahan Vietnam akan beragam pilihan menariknya.

Kota Hanoi memang sarat akan nilai sejarah dalam riwayat perjalanan bangsa Vietnam. Pusat kota Hanoi terhimpun dari sejumlah daerah yang tersusun dengan kompak, dikenal sebagai Distrik Hoan Kiem. Di distrik ini pula terdapat danau yang sangat tersohor dan sarat akan nilai sejarah pembangunan kota, yakni Hoan Kiem Lake.

Distrik ini dibatasi tanggul Sungai Merah di sebelah timur, jalur rel di sebelah utara dan barat, dan batas selatannya ditandai dengan jalan Nguyen Du, Le Van Huu, dan Han Thuyen.

Disekitar kawasan itu pula bisa disebut Hanoi Old Quarter, atau kawasan kota tua nya Vietnam. Anda juga bisa melihat kehidupan asli kota Hanoi lengkap dengan beberapa bangunannya yang dipengaruhi oleh budaya China.

Nilai histori inilah yang menyebabkan tatanan kota Hanoi lebih mencerminkan arsitektural China. Di kota Hanoi ini pula anda akan mendapati banyaknya pengendara sepeda motor yang mengisi jalan-jalan dalam aktivitas masyarakat kota tersebut yang pastinya terlihat sangat semrawut. Sungguh menjadi sebuah pengalaman yang berbeda saat anda menapaki jalan-jalan di kawasan Old Quarter.

Beberapa objek wisata Hanoi adalah sebuah destinasi wisata di Vietnam yang sarat dengan nilai sejarah. Hanoi merupakan ibukota negara Vietnam yang masih sangat kental mengatut sistem komunis. Sebuah kota yang bisa dibilang sangat eksotis, tidak menampilkan kemewahan sedikitnpun. Selama berada disana Anda akan mendapati suasana 'Pedesaan' atau 'Kampung' yang berada di tengah kota tersebut.

Dikawasan itu pula anda bisa membeli oleh-oleh atau souvenir dan buah tangan dari negara Vietnam. Disepanjang jalan kawasan kota tua tersebut berjejer toko khas Vietnam, kafe-kafe, restoran, hotel hingga bar dan tempat hiburan lainnya.

Toko-toko suvenir yang menjual berbagai kerajinan tangan Vietnam (Rachman/detikTravel)Toko-toko suvenir yang menjual berbagai kerajinan tangan Vietnam (Rachman/detikTravel)
Yup, bila ingin berbelanja disini, anda harus pinter-pinter pilih tempat dan tentunya harus bisa menawar. Karena kawasan ini seperti pasar dan banyak sekali barang yang dijajakan dengan beragam harga. Tak sedikit pula banyak pedagang nakal yang ingin meraup keuntungan yang besar dari para pelancong atau wisatawan asing.

Ada satu toko yang kami kunjungi Phuc-Long di 50 Hang Gai, Hanoi di kawasan Kota Tua tersebut. Rupanya toko ini dulunya dimilii oleh orang Indonesia. Pekerjanya pun bisa sedikit mengerti bahasa melayu ataupun Indonesia.

Toko Phuc-Long (Rachman/detikTravel)Toko Phuc-Long (Rachman/detikTravel)
Dia menawarkan hampir seluruh barang dagangannya dengan harga realtif murah. Terbukti setelah rekan-rekan saya menyapu hampir sebagian pedagang di sepanjang jalan tersebut. Hanya ditoko inilah harganya yang masuk diakal.

Beragam souvenir dan kerajinan tangan khas Vietnam tersaji lengkap dengan harga relatif murah. Diseberang jalannya juga terdapat toko kopi Vietnam yang di klaim memiliki cita rasa yang baik dan berbeda.

Setelah puas berbelanja, jangan lantas pergi. Anda bisa menikmati jajanan pinggir jalan yang enak dan murah juga disini. Saya mencoba memakan Pho masakan khas Vietnam lengkap dengan Cakue nya.

Ditengah terik matahari yang cukup panas di siang hari, kami pun menjajal minum es di sisi jalan. Usai menikmati wisata ke beberapa spot, kami pun makan siang dengan kuliner khas Vietnam di Old Quarter.

Turis yang sedang berbelanja di kawasan Hanoi Old Quater (Rachman/detikTravel)Turis yang sedang berbelanja di kawasan Hanoi Old Quater (Rachman/detikTravel)
Dikawasan ini memang terkenal ada berbagai restoran enak yang cukup direkomendasikan di kawasan kota tua. Seperti Bun Cha di Jalan Hang Manh (babi) dan Cha Ca La Vong di Jalan Cha Ca. Kalau tak ingin makan di restoran, banyak juga pedagang yang menjual street food kok.

Meski tak harus berlibur dan menkimati kawasan wisata yang mainstream, Sesungguhnya Hanoi sangat eksotik bagi para pecinta sejarah. Masih banyak tempat-tempat menarik di Hanoi yang patut Anda kunjungi di lain waktu. (bnl/bnl)

0 Response to "Ini Tempat Wisata Anti-Mainstream di Vietnam"

Posting Komentar