Menikmati keindahan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah rasanya belum lengkap tanpa menyapa sunrise di Puncak Sikunir. Bukit yang berada di Desa Sembungan kini mulai ramai oleh wisatawan yang ingin menyaksikan Golden Sunrise yang terkenal itu.
detikTravel berkesempatan mengunjungi Dieng pada akhir pekan yang lalu. Untuk menuju ke Desa Sembungan dari Kawah Sikidang, Dieng, traveler bisa menggunakan ojek dengan jarak tempuh 4 km. Di sini traveler harus pintar-pintar menawar, biasanya mereka menawarkan harga Rp 30 ribu-Rp 50 ribu dan bisa ditawar sampai setengah harga.
Sepanjang perjalanan menuju Desa Sembungan akan menyajikan pemandangan alam menakjubkan khas pegunungan. Hamparan perkebunan, pipa-pipa untuk mengalirkan gas panas bumi dan perbukitan lengkap dengan udara segarnya.
|
Perjalanan hanya memakan waktu 10-15 menit hingga mencapai Gapura masuk Desa Sembungan. Di gapura tersebut traveler harus membayar tiket masuk sebesar Rp 20 ribu per orang.
Jika traveler tiba pada sore hari dan berniat menginap semalam di desa ini, tak perlu khawatir soal penginapan. Traveler bisa menginap di banyak penginapan milik warga atau bisa juga menyewa tenda dan berkemah di pinggiran telaga Cebong di tengah desa.
Harga penginapan beragam. Saat akhir pekan, untuk satu kamar harganya mulai dari Rp 250 ribu dengan fasilitas satu tempat tidur ukuran besar dan kamar mandi di dalam dengan air panas. Sedangkan ada juga kamar seharga Rp 200 ribu, kamar mandi di luar dan tanpa air panas. Tinggal sesuaikan saja dengan anggaran di dompet.
Untuk menikmati Golden Sunrise yang termasyur itu, traveler disarankan mulai mendaki ke puncak Bukit Sikunir pada pukul 03.00 WIB.
Pada akhir pekan beberapa waktu lalu, detiktravel memilih untuk menginap di penginapan yang terletak di sekitar Telaga Cebong.
Kami berangkat sekitar pukul 03.00 WIB pagi. Sekedar tips untuk traveler muslim, jika memungkinkan traveler lebih baik berwudu di penginapan sebelum naik ke puncak Bukit Sikunir. Sebab, musala yang ada di pos pendakian Sikunir biasanya akan ramai oleh pendaki lainnya. Sedangkan tempat wudu dan musala terbatas dan harus mengantre.
Pendakian bisa memakan waktu 20 menit dengan perjalanan santai. Jalur pendakian juga sudah ditata dengan baik sehingga aman untuk wisatawan.
Traveler harus bergegas naik jika ingin mendapat spot terbaik untuk menikmati sapaan fajar. Terutama jika traveler datang ke sana saat musim liburan dan ramai pengunjung.
Ada tiga puncak yang bisa dituju untuk menikmati sunrise di sana. Ada banyak sekali angle yang menawan. Gunung Sindoro, Merapi dan Merbabu sekaligus dapat terlihat begitu gagah ketika perlahan sinar matahari yang perlahan merambat naik.
Memang waktu terbaik untuk bisa mendapatkan pemandangan sunrise adalah saat musim kemarau yakni di bulan Juni-Agustus. Namun beruntung, saat detiktravel berkunjung ke sana beberapa waktu lalu, meski saat musim hujan tapi pagi itu cuaca bersahabat karena malamnya sempat turun hujan.
Dari Puncak Sikunir saat itu, sinar matahari perlahan terbit menyajikan pemandangan yang sangat indah.
Semburat warna oranye bergradasi menjadi latar yang menampilkan siluet jajaran gunung Merapi, Merapi, dan Sindoro dengan sempurna. Momen yang tak boleh terlewat dari jepretan kamera. Tapi tetap harus berhati-hati saat melangkah, ya!
|
0 Response to "Golden Sunrise yang Terlalu Indah untuk Dilewatkan"
Posting Komentar