Malapetaka 200 Tahun Silam di Tambora

Dompu - Tahun 1815 menjadi peristiwa penting di Gunung Tambora. Pada tahun tersebut, lokasi pendakian ini membawa bencana yang dahsyat karena letusannya.

Bertolak ke Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Sumbawa, NTB traveler harus menjajaki Gunung Tambora. Pasalnya, lokasi yang dulunya pernah mengalami bencana hebat kini berubah menjadi destinasi wisata pendakian yang diincar banyak turis.

Pada tahun 1815, letusan gunung Tambora itu meluluh lantakkan kerajaan-kerajaan yang berada di wilayah Semenanjung Sanggar, seperti Kerajaan Pekat, Kerajaan Tambora, dan Kerajaan Sanggar. Bahkan, pasukan Napoleon pun kalah melawan Prusia akibat kelaparan dan cuaca yang menjadi dingin sehingga logistik mereka habis tak tersisa.

Sudut di Kawah Tambora (Fahrurizki/dTraveler) Sudut di Kawah Tambora (Fahrurizki/dTraveler)

Dampak dari bencana ini sangat besar dan bersejarah. Letusan tersebut mengakibatkan perubahan cuaca drastis hingga ke Eropa, bahkan disebut tahun tanpa musim. Namun, dibalik kejadian ada sebuah hikmahnya.
Pemandangan menuju puncak Tambora (Shafa/detikTravel)Pemandangan menuju puncak Tambora (Shafa/detikTravel)
Sekarang, Gunung Tambora memiliki kawah dengan lebar 7 kilometer, yang merupakan terbesari di dunia. Saat mendaki sebelum mencapai puncak, traveler pun akan menemui savanna yang indah, dapat ditempuh lewat jalur kebun kopi atau kawinda to'i.

Waktu yang paling pas untuk menikmati ketinggian 2.850 mdpl di Tambora ini adalah pada saat terbitnya matahari. Saat tersebut matahari dan kawah Tambora mempunyai panorama yang tiada duanya.

Setelah matahari menyinari, traveler dapat melihat pemandangan kawah dan tebing disekitarnya diselimuti awan yang indah. Benar-benar serasa bukan di bumi! (sym/aff)

0 Response to "Malapetaka 200 Tahun Silam di Tambora"

Posting Komentar