Mengenal Sejarah Negeri Vietnam di Kuil Raja Hung

Phong Cau - Sejarah mencatat nama Raja Hung sebagai tokoh dan fondasi utama dari Vietnam. Sejarahnya pun dapat traveler lihat di Kuil Hung King.

Sekumpulan pegiat agen travel asal Indonesia terlihat gigih menjelajahi area kompleks Kuil Hung King di Vietnam, Sabtu (22/10/2016). Meski guyuran keringat membasahi baju lantaran harus berjuang menapaki ratusan anak tangga yang menanjak, rona belasan orang ini tampak riang dibalut rasa penasaran soal wujud bangunan bersejarah tersebut. Kuil Hung King menjadi simbol semangat dan persatuan Vietnam.

"Istirahat sebentar. Soalnya masih harus naik tangga lagi," kata Febby Dt Bangso dari Salam Wisata Indonesia selaku peserta acara Indonesia's Outbound Travel Agents & Media Fam Trip yang digelar Golden Tour.

Kuil Hung King berlokasi di pegunungan Nghia Linh, Distrik Phong Chau, Provinsi Phu Tho. Objek wisata terdiri sejumlah bangunan seni asitektur mengagumkan itu meliputi Ha Temple, Gieng Temple, Trung Temple, Thuong Temple, Gieng Temple, Thien Quoang Pagoda, dan Hung Vuong Mausoleum.

Kuil Ha (Baban/detikTravel)Kuil Ha (Baban/detikTravel)
Tentu saja kehadiran kuil-kuil tersebut sangat penting dan disucikan masyarakat Vietnam. Karena Raja Hung ialah seorang tokoh yang menancapkan fondasi negeri Vietnam.

Kuil terpopuler bagi wisatawan yang ingin mengetahui asal usul Vietnam ini letaknya berada pada ketinggian sekitar 175 meter dari permukaan laut. Jaraknya sekitar 100 kilometer dari pusat ibukota Hanoi dan sekitar 7 kilometer di sebelah utara Kota Viet Tri, Provinsi Phu Tho.

Rombongan agen travel dari sejumlah daerah di Indonesia menggunakan satu unit bus dari salah satu hotel di Kota Viet Tri ke Kuil Hung King. Jarak tempuh waktu perjalanannya sekitar setengah jam.

Melewati jalan dengan latar pohon hijau (Baban/detikTravel)Melewati jalan dengan latar pohon hijau (Baban/detikTravel)
Sekeliling kompleks Hung King bertengger pohon-pohon tinggi besar. Suasana rindang ini mengingatkan objek wisata di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

"Mirip seperti di Tahura (Taman Hutan Raya) Djuanda di Dago Bandung. Pohon-pohonnya bikin sejuk," ujar Joseph Sugeng Irianto dari Rex Tour yang berkantor di Kota Bandung.

Kompleks kuil tersebut menjadi tempat ibadah masyarakat Vietnam untuk mengenang atau menghormati jasa-jasa Hung King. Budaya spritual berupa penyembahan kepada leluhur atau tradisi ritual Hung King tetap abadi turun temurun hingga kini. Pada 2012, UNESCO mengakui ritual Hung King sebagai warisan budaya kemanusiaan di dunia.

"Ibadah Hung King bagian dari warisan budaya tidak benda dunia yang ditetapkan UNESCO," ucap salah satu pamandu dari Golden Tour.

Perjalanan melewati anak tangga yang tak berkesudahan (Baban/detikTravel)Perjalanan melewati anak tangga yang tak berkesudahan (Baban/detikTravel)
Kondisi fisik prima dan stamina terjaga ialah hal utama saat melangkahkan kaki menaiki anak tangga menuju tiap-tiap candi tersebut. Paling penting jangan lupa membawa sapu tangan, tisu atau handuk kecil guna menyeka keringat. Siapkan air minum untuk melepas dahaga serta meredakan lelah.

Terdapat 225 anak awal di titik awal perjalanan mendaki atau antara Dao Mon Gate dan Kuil Ha. Kuil Ha dibangun sejak abad ke-15. Siang itu sejumlah turis dan peziarah terlihat membawa dupa di halaman Kuil Ha. Selanjutnya mereka meneruskan masuk ke area dalam gedung kuil yang didominasi cat merah ini.

Menurut legenda, zaman dahulu kala hidup pasangan suami istri, Lac Long Quan dan Au Co. Dikisahkan bahwa Lac Long atau Raja Naga di Land of Lac ini mempunyai kekuatan mahadasyat yang memimpin suku Lac Viet. Sedangkan Au Co merupakan anak seorang raja dari suku bagian selatan.

Kala itu Au Co hamil dan melahirkan kantong membran yang berkembang besar lalu pecah saat tujuh hari. Ternyata, kantong membran itu berisi seratus telur yang menetas menjadi seratus bayi.

Sang suami membawa 50 anak ke wilayah pesisir, sedangkan Au Co memboyong 49 anak ke daerah pegunungan. Tersisa satu anak yaitu Hung Vuong untuk menjadi raja yang kemudian membangun ibu kota di Phong Chau. Setelah itu berganti nama menjadi negara Van Lang.

Wisatawan usai menengok Kuil Ha, bisa meneruskan perjalanan menuju Kuil Trung. Sebanyak 168 anak tangga menyertai langkah kaki untuk tiba di lokasi candi yang bagian halamannya ada sejumlah batu teronggok di lantai melingkar.

Pelataran Kuil Trung (Baban/detikTravel)Pelataran Kuil Trung (Baban/detikTravel)
Soal bangunan, Kuil Trung ini memiliki legenda yaitu cerita Raja Hung mendirikan rumah sebagai area istirahat dan tempat menggelar pertemuan politik.

Berlanjut mendaki 102 anak tangga ke Kuil Thuong. Hikayat candi ini merupakan area eksklusif untuk para raja keturunan Hung Vuong untuk menyembah Dewa Matahari, Dewa Bumi, Dewa Kemakmuran dan pahlawan legendaris setempat bernama Saint Dong.

Sekalian jalan pulang, pengunjung mulai menuruni tangga yang melewati makam King Hung generasi keenam. Konon kabarnya, King Hung generasi keenam ini usai menaklukkan musuh saat perang, dia melepas pakaian lalu gugur di lokasi tersebut atau tepatnya di bawah pohon Kim giao.

Makam Hung generasi enam (Baban/detikTavel)Makam Hung generasi enam (Baban/detikTavel)
Turun lagi, wisatawan dapat menjumpai Kuil Gieng yang berada di kaki gunung. Tempat tersebut di dalamnya terdapat satu sumur tua. Cerita berkembang, mata air itu dijadikan cermin oleh dua anak perempuan King Hung ke-18 bernama Ngoc Hoa dan Tien Dung.

"Masih ada airnya," bisik salah satu pengunjung berwajah serius.

Tiap tahunnya rutin digelar Festival Hung King Temple. Festival tersebut berhasil membetot wisatawan domestik dan mancanegara.

Kuil Gieng (Baban/detikTravel)Kuil Gieng (Baban/detikTravel)
(rdy/rdy)

0 Response to "Mengenal Sejarah Negeri Vietnam di Kuil Raja Hung"

Posting Komentar