Sebanyak 10 perempuan dewasa muda dan tua berbusana tradisional berbaris membentuk formasi. Para grup biduan itu tampil bernyanyi Xoan di hadapan wartawan yang menyambangi Kuil Hung Lo, Provinsi Phu Tho, Vietnam. Lagu rakyat nan merdu disertai tarian indah ini ialah budaya khas Phu Tho.
Jelang tengah siang, Sabtu (22/10) kemarin, belasan pegiat agen travel asal Indonesia disambut warga Hung Lo yang merupakan desa tua di Phu Tho. Di dalam kuil, peserta 'Indonesia's Outbound Travel Agents & Media Fam Trip' yang diadakan Golden Tour ini duduk di kursi lipat. Menikmati perempuan-perempuan berbaju merah dan celana hitam itu menari dan bersenandung Xoan.
Foto: undefined
Para biduan dari warga Hung Lo yang menyambut kami (Baban Ganda Purnama/dTraveler) |
Pemerintah Phu Tho dan masyarakat setempat berkomitmen melestarikan tradisi bernyanyi Xoan. Tujuannya tentu saja mewariskan nilai-nilai budaya sebagai identitas negara. Nyanyian rakyat Xoan sudah muncul sejak dinasti Raja Hung.
Pada 2011, UNESCO mengakui nyanyian Xoan sebagai warisan budaya dunia tak benda dalam sidang di Bali. Momen tersebut berbarengan saat penetapan Tari Saman Gayo dari Aceh, Indonesia, sebagai warisan budaya dunia tak benda. Kesenian Vietnam tersebut menjadi daya tarik pelancong.
"Meski zaman sudah moderen, seni ini (Xoan Singin) masih dipertahankan masyarakat Vietnam. Selain itu, budaya tersebut merupakan salah satu konsep wisata tradisional yang ada di Vietnam," ucap salah satu peserta, Joseph Sugeng Irianto dari Rex Tour yang berkantor di Kota Bandung.
Foto: undefined
Lagu dan tarian Xoan yang menghibur turis (Baban Ganda Purnama/dTraveler) |
Dua tembang berbahasa Vietnam ditampilkan warga Hung Lo. Alunan vokal diiringi tabuhan alat musik terdengar kompak. Mereka bernyanyi penuh penghayatan. Senandung dan tarian saling seirama. Sejumlah bocah lelaki menggenggam tongkat serta berpakaian serba putih dan syal merah turut menari lincah.
Usai pertunjukan, beberapa biduan yang memakai penutup kepala berkain hitam menggiring para wisatawan keluar kuil. Mereka mengajak turis ke lapangan untuk berbaur. Warga desa meminta pengunjung mengikuti gerakan tari, lalu membuat formasi lingkaran sambil jalan berputar dan berpegangan tangan dengan lainnya.
Susana riang penuh keakraban terpancar di tengah teriknya sinar matahari. Ikut larut merasakan langsung tradisi bernyanyi Xoan menjadikan warna baru bagi traveler yang mengunjungi wilayah Phu Tho, Vietnam.
Foto: undefined
Menari bersama para biduan (Baban Ganda Purnama/dTraveler) |
0 Response to "Suara Merdu dari Biduan Cantik Vietnam"
Posting Komentar