Mendung menghiasi langit Pangalengan. Suasana tenang menemani sejumlah warga Kampung Adat Cikondang, Kabupaten Bandung yang tengah mempersiapkan makanan di Rumah Adat Cikondang.
15 Muharam Tahun 1439 Hijriah (Sabtu 7 Oktober 2017) merupakan hari peringatan adat wuku taun (menutup tahun) dan mapag taun (membuka tahun) di Kampung Adat Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Peringatan wuku dan mapag taun ini diselenggarakan setiap tahun dan sudah berjalan empat abad," kata salahsatu warga adat, Ade Komara (54), Sabtu (7/10/2017).
Ade menjelaskan peringatan Wuku dan Mapag Taun ini dilaksanakan sejak 1-24 Muharam atau 21 September sampai 16 Oktober 2017 dan pada Tanggal 15 Muharam merupakan peringatan puncaknya.
"Dari Tanggal 1-14 Muharam dilakukan persiapan dari mulai menumbuk beras menggunakan lisung, hingga memasak sajian makanan tradisional yang akan disuguhkan hari ini (15 Muharam)," ungkapnya.
Foto: (Baban Gandapurnama/detikTravel)
|
Pantauan detikTravel, sebelum upacara pemanjatan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT, para ibu nampak sibuk memasak di pawon (dapur dalam Bahasa Sunda). Sedangkan para bapa sibuk membungkus makanan ringan ke dalam daun pisang.
Ade menuturkan, dilaksanakannya peringatan Wuku dan Mapag Taun ini bertujuan untuk bertasakur binimah kepada Allah SWT dari tahun lalu (1438 H) sampai sekarang (1439 H). "Alhamdullilah nikmat sehat, usia, rasa duka dan cita kenikmatan terasa," tuturnya
Selain itu, peringatan Wuku dan Mapag Yaun ini merupakan ajang silaturahmi keluarga keturunan Mama Sepuh (warga adat) untuk menghubungkan saudara yang lama tidak bertemu.
Sekitar Pukul 13.00 WIB, upacara pemanjatan doa dan syurkur diselengarakan. Meski tidak ada perayaan yang besar dan hanya selametan, tumpeng, soup sayur ayam kampung, tumis kentang, gorengan kasreng, goreng oncom, asin pepetek, krupuk kemplang bereum dan cabe gendot bumbu tersaji di dalam rumah adat sebagai suguhan.
Foto: (Baban Gandapurnama/detikTravel)
|
Sebelum pelaksanaan upacara adat, pada pergantian hari Tanggal 14 ke 15 Muharam dilakukan pembersihan benda pusaka seperti kris, pisau, tombak, golok dan lainnya yang hanya dapat dilakukan oleh keturunan dari Leluhur Kampung Adat Cikondang.
Tidak hanya dihadiri oleh warga adat, upacara adat ini juga dihadiri oleh masyarakat umum. Salahsatunya Rustandi (43) warga Soreang, ia datang ke Kampung Adat Cikondang bersama dua anaknya untuk mengetahui upacara adat di Kampung Adat Cikondang yang yerus dilestarikan hingga kini.
"Saya ajak anak-anak agar mengedukasi dan menambah ilmu pengetahuan mereka. Tidak hanya di Jawa atau Cirebon di Kabupaten Bandung juga ada kampung adat dan anak-anak saya wajib mengetahuinya," ujar Rustandi.
Foto: (Baban Gandapurnama/detikTravel)
|
0 Response to "Tradisi 400 Tahun di Kampung Adat Cikondang, Bandung"
Posting Komentar