Hal itu pun diungkapkan oleh Bupati Sumenep, KH Busyro Karim saat Launching and Visit Calender of Event Sumenep 2018 di Gedung Sapta Pesona, Balairung Soesilo Soedarman, Selasa (5/12/2017) sore.
"Satu sisi kami punya Pulau Giliyang, ini ikon pariwisata Sumenep. Tertinggi nomor dua di dunia kadar oksigennya, setelah Yordania," ujar Busyro.
Menurut penelitian dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), kadar oksigen di Pulau Giliyang berkisar sekitar 3,4 sampai 4,8 persen di atas normal.
Dijelaskan oleh Busyro, kalau tingginya kadar oksigen di Giliyang berakibat pada sejumlah umur penduduknya yang mencapai ratusan tahun.
"Ada 157 orang di atas 100 dan sehat karena oksigennya. Saya kira harus menoleh program pusat dengan pariwisata kesehatan di Sumenep," papar Busyro.
Senada dengan Busyro, Kadisbudporpar Sumenep, Sufiyanto juga mengemukakan hal yang sama. Nyatanya, tak sedikit wisatawan yang datang ke Pulau Giliyang untuk berobat hingga wisata kesehatan.
"Kalau sementara ini wisnus maupun wisman terutama China memang suka dengan terapi-terapi ini. Wisatawan datang untuk terapi dan menikmati oksigen saja," ujar Sufiyanto.
Untuk mencapai Pulau Giliyang, traveler harus terlebih dulu pergi ke Pelabuhan Tanjung, Saronggi di Sumenep. Setelah itu, traveler harus menaiki kapal atau perahu menuju Pulau Giliyang dengan durasi sekitar 40 menit. (rdy/fay)
0 Response to "Pulau Panjang Umur di Sumenep, Warganya Hidup Hingga 100 Tahun"
Posting Komentar