Jalur Trekking Pertama Manusia Ada di Mesir?

Saint Catherine - Tahukah traveler jika daerah Mesir terdapat jalur penjelajahan manusia untuk pertama kali. Di sepanjang jalurnya banyak hal kuno nan sarat sejarah.

Melansir CNN Travel, Jumat (26/1/2018), inilah Jalur Sinai (Sinai Trail), Mesir. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa Semenanjung Sinai mungkin merupakan jalur darat untuk migrasi manusia dari Afrika ke Levant (kawasan yang meliputi negara Lebanon, Suriah, Yordania, Israel, dan Palestina) yang berlangsung sekitar 120.000 tahun yang lalu.

Jika mereka benar, sejarah perjalanan Sinai sangat terkait dengan asal mula perjalanan manusia itu sendiri. Kini, Jalur Sinai adalah sebagai tujuan hiking, panjat tebing, dan bersepeda gunung, namun sebagian besar belum dimanfaatkan secara maksimal.

Ketika traveler melakukan perjalanan melintasi Jalur Sinai, pemandangannya adalah pegunungan yang menghadap ke Laut Merah. Semenanjung Sinai di Mesir adalah segitiga gurun yang berwarna kuning yang menjadi pemisah antara Afrika dan Asia. Saat menelusuri Jalur Sinai, inilah jalur hiking jarak jauh pertama di Mesir yang didirikan pada tahun 2015 dengan jarak sekitar 230 kilometer dari Teluk Aqaba ke pedalaman pegunungan.

Traveler bisa menghabiskan 2 minggu perjalanan saat menelusuri Jalur Sinai. Perjalanan ini harus dipimpin oleh Suku Badui Mesir. Dalam mnyusuri jalur, traveler bisa menikmati matahari terbenam atau terbit dari lereng Gunung Katherine, gunung tertinggi di Mesir.

Jalur Trekking Manusia Pertama Ada di Mesir?Foto: (Dok. CNN Travel)

Jalan kamu tuju di lembah-lembah Sinai diapit oleh pegunungan berbatu. Saat tidur, hanya di tempat terbuka dengan kantong tidur untuk agar tetap hangat, namun saat cuaca cerah, bulan yang bersinar cantik akan membuat bayang-bayang di atas pasir. Inilah lanskap gersang yang sangat indah.

Jalur Sinai ini melintasi wilayah tiga Suku Badui Mesir, yakni Tarabin, Muzeina, dan Jebeleya. Mereka para pengembara yang kehidupannya dibentuk secara tradisional oleh sumber daya padang pasir dan juga para penuntun wisatawan yang datang ke Sinai. Jumlah penduduk resmi untuk Semenanjung Sinai sangat bervariasi, namun para pemimpin suku setempat percaya bahwa di Sinai Selatan ada sekitar 1.500 orang Tarabin, 50.000 orang Muzeina, dan 5.000 orang Jebeleya.

Satu kebiasaan dari gurun pasir ini adalah saat memasuki wilayah lain sebuah suku para Badui mereka akan saling bertukar salam dan kabar apa yang terjadi di padang pasir. Tak jarang terjadi pertukaran unta yang lelah dari warga lokal lainnya. Ada cerita bahwa orang-orang Badui Mesir biasa berteman dengan serigala dan Sinai disebut sebagai kota emas yang terkunci di dalam gunung.

Jalur Trekking Manusia Pertama Ada di Mesir?Foto: (Dok. CNN Travel)

Traveler dapat mencapai Jalur Trail dengan mengakses informasi yang ada dulu dari situs resmi Sinai Trail. Selanjutnya, kamu harus terbang ke Sharm el Sheikh, kemudian melanjutkan perjalanan ke Nuweiba dengan mengendarai bus dari Kairo atau dengan feri dari Aqaba, Yordania. Perjalanan akan berakhir di Kota Saint Catherine.

Perjalanan hiking yang dipandu di Sinai Trail dimulai dari sekitar $ 31 USD atau sekitar Rp 400 ribu per orang per hari untuk kelompok yang terdiri dari 6 orang atau lebih. Panduan perjalanan tersedia sepanjang tahun, namun banyak yang memilih untuk tidak bekerja selama bulan Ramadan dari 15 Mei sampai 14 Juni di tahun 2018. Suhu yang cenderung normal di musim semi dan musim gugur membuat bulan Maret sampai Mei, September sampai November adalah saat paling populer untuk menjelajah Jalur Sinai. (msl/aff)

0 Response to "Jalur Trekking Pertama Manusia Ada di Mesir?"

Posting Komentar