Di Aceh Besar, ada destinasi baru yang layak traveler kunjungi akhir pekan ini. Berwisata di atas bukit sambil bermain dengan burung dara. Tempat ini pun kini menjadi lokasi hits untuk berswafoto ria.
Terletak di atas Bukit Peradaban, Glee Karong di Jalan Indrapuri-Krueng Jreu, Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan pada sore hari. Di sana, pengunjung dapat menikmati minuman sesuai selera dan duduk di atas kursi di bawah payung yang menggantung.
Gunung Seulawah yang menjulang tinggi menjadi salah satu pemandangan indah untuk dinikmati. Untuk menuju ke sana dari Banda Aceh, traveler dapat menggunakan motor atau mobil. Waktu tempuhnya sekitar 40 menit.
Foto: (Agus Setyadi/detikTravel)
|
Sampai ke pusat pertokoan di sana di jalan nasional Banda Aceh-Medan, traveler selanjutnya belok kanan ke arah jalan Kompleks Pesantren Oemar Diyan. Sebuah plang besar nama pesantren dan Kompi Zeni Tempur terpasang di sana.
Wisatawan tinggal mengikuti jalan itu dan lokasi wisata dapat dijangkau dalam 5 menit. Letaknya, di sebelah kanan jalan. Begitu tiba, ratusan burung dara siap "menemani" para pengunjung. Parkirkan motor dan mobil di lokasi yang telah ditentukan dan kemudian dapat langsung melangkah masuk ke dalam.
"Tidak ada biaya masuk di sini. Gratis, kecuali kalau minum baru bayar," kata pemilik lokasi Taman Wisata Burung Dara, Mursalin (42) saat ditemui detikTravel Sabtu (4/2/2018).
Foto: (Agus Setyadi/detikTravel)
|
Lokasi yang dibuka sejak awal tahun 2018 ini kini menjadi tempat hits baru di Aceh Besar. Para remaja dari Banda Aceh dan Aceh Besar umumnya menghabiskan sore di sana. Selain berselfie ria dengan pemandangan bukit barisan, traveler juga dapat memberi makan burung merpati.
Mursalin menyediakan pakan burung dara yang dijual seharga Rp 2.000 perbungkus. Tinggal taruh pakan di atas lantai, burung-burung dara yang sudah jinak ini pun seketika turun dari atas warung dan bermain dengan para pengunjung. Traveler pun dapat berfoto sampai puas di sana.
"Kalau pengunjung tidak punya kamera, kita juga menyedikan jasa foto. Perframe-nya harganya Rp 3.000. Itu tidak kita cuci tapi setelah kita foto kita kirim ke email. Kalau mereka tidak suka dengan hasil fotonya, tidak perlu bayar," jelas pria yang akrab disapa Nagaya ini.
Foto: (Agus Setyadi/detikTravel)
|
Destinasi wisata ini dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Menurut Mursalin, pengunjung biasa ramai mulai sore hingga malam hari. Tempat ini juga menyediakan layanan WiFi disamping menjual berbagai minuman ala warung kopi. Jika ke sana tidak pesan apa-apa, Mursalin juga membolehkannya.
"Mau santai saja tapi tidak makan juga tidak apa-apa yang penting wisata. Saya ingin menginspirasi wisata tanpa biaya," ungkap Mursalin. (wsw/wsw)
0 Response to "Bahagia di Aceh Itu Sederhana: Dihibur Ratusan Ekor Burung Dara"
Posting Komentar