Diintip detikTravel dari Reuters, Senin (12/2/2018) Pasar Burung Kabul tak hanya sekedar pasar untuk berjualan burung. Pasar yang terletak di gang-gang sempit ini jadi tempat favorit bagi para pria Afghanistan untuk melepas stress.
Pelanggan di pasar ini kebanyakan adalah pria. Namun beberapa wanita pun ikut meramaikan pasar burung ini.
"Di Afghanistan adalah passion untuk memelihara burung," kata Rafiullhah Ahmadi, yang menjual ayam tarung di pasar.
pasar burung Kabul Foto: (Mohammad Ismail/Reuters)
|
Beberapa kalangan suka dengan tarung ayam, ada yang suka dengan ayam hutan dan yang lainnya suka dengan burung jenis lain. Ini adalah hal yang biasa di Afghanistan.
Sebagian besar, unggas ini berasal dari Afghanistan, ada yang ditangkap dari alam liar dan ada yang dibiakkan. Beberapa juga diimpor dari negara-negara tetangga seperti Iran dan Pakistan. Namun karena bisnis impor sedang turun, sehingga hanya sedikit burung yang diimpor.
Rafiullhah Ahmadi mengatakan bahwa ayam tarung terbaik berasal dari Afghanistan utara. Ayam yang paling mahal bisa menang taruhan hingga 1 juta afghanis atau 14.000 USD atau sekitar Rp 190.575.000.
Tapi yang jadi favorit orang Afghanistan kebanyakan adalah ayam hutan chukar, Ayam ini punya warna abu-abu kemerahan yang elegan dengan pita hitam di mata dan di sekitar tenggorokannya, paruh merah, dan garis-garis hitam di sisinya. Ayam ini memang dibiakkan untuk bertarung.
Tawar menawar harga burung Foto: (Mohammad Ismail/Reuters)
|
"Saya memiliki masalah mental dan dokter menyarankan saya untuk memelihara burung," kata Mohammad Zahir Tanha, ditokonya.
Mohammad Zahir Tanha mengaku memiliki 50 ekor merpati di rumahnya. Saat berada di rumah, ia sibuk mengurusi burung perliharaannya. Kesibukaan ini membuatnya bahagia dan segar.
Mohammad Zahir Tanha mengatakan bahwa dia mengabdikan diri pada burung peliharaannya dan memperlakukan mereka layaknya keluarga.
"Bila Anda memelihara burung di dalam sangkar Anda harus merawat mereka seperti Anda merawat anak-anak Anda. Anda harus mencintai burung peliharaan Anda, karena burung tidak dapat bicara dan mengatakan apa yang mereka butuhkan." ungkap Mohammad Zahir Tanha.
0 Response to "Cara Orang Afghanistan Melepas Penat"
Posting Komentar