Panorama Musim Gugur Nan Menakjubkan di Asahikawa, Jepang

Asahikawa - Selama ini salah satu alasan untuk berlibur ke Jepang adalah ingin menikmati keindahan tumbuh mekarnya bunga Sakura di musim semi. Padahal panorama alam Negeri Matahari Terbit di saat memasuki musim gugur pun tak kalah eloknya.

Pergantian warna dedaunan dari hijau menjadi kuning atau kemerahan seolah merupakan lukisan alam yang unik dan menakjubkan. Pulau Hokkaido yang berada di bagian utara Jepang menjadi wilayah pertama yang mengalaminya.

detikTravel menyaksikan hal itu saat memenuhi undangan Japan National Tourism Organization Jakarta (JNTO) pada 18 Oktober kemarin. Tepatnya di daerah Asahikawa, kota terbesar kedua setelah Sapporo di Hokkaido.

Total menyita waktu sekitar 11 jam untuk menjangkau daerah itu dengan menggunakan maskapai Japan Airlines dari Jakarta-Tokyo (Narita lalu ke Haneda)- Asahikawa.

Ya, cukup lama dan melelahkan memang. Tapi semuanya terbayar begitu perjalanan darat dimulai dari Bandara Asahikawa menuju Taman Nasional Daisetsuzan.

http://ift.tt/2eTT9YM
Pepohonan yang mulai menguning (Sudrajat/detikTravel)

Sekitar 10 menit setelah bus keluar dari bandara Asahikawa, terlihat di kejauhan rimbun dedaunan di bukit-bukit dan pegunungan yang mulai menguning berselang-seling dengan daun kemerahan.

Sementara di kanan-kiri jalan lurus mulus bak permadani terhampar lahan pertanian dan perkebunan. Di beberapa titik terlihat sungai yang cukup deras mengalir.

"Wah, ini mah mirip di Lembang cuma memang lebih colourfull ya," celetuk seorang teman wartawan.

http://ift.tt/2enSJr1
Pepohonan di sekitar jalan (Sudrajat/detikTravel)

Sementara yang lain justru menangkap kesan wilayah yang dilalui itu lebih mendekati kawasan Pangalengan di Bandung Selatan. Kedua kesan itu sah-sah saja.

Bila di Lembang kita dari kejauhan bisa melihat Gunung Tangkuban Perahu, dan Gunung Malabar di Pangalengan. Di Daisetsuzan berdiri tegang Gunung Asahidake dengan warna putih keperakan pada bagian atasnya akibat pantulan matahari di salju yang menyelimuti sebagian tubuhnya.

Cuma yang membedakan, kawasan menuju Daisetsuzan ini sangat sepi. Rumah-rumah penduduk terlihat dengan jarak yang cukup berjauhan. Ruas jalannya pun sangat mulus sehingga memungkinkan sang sopir bus bisa menekan gas hingga kecepatan 90 kilometer perjam.

Selama lebih dari satu jam berkendara, jumlah mobil yang berpapasan sepertinya tak lebih dari jumlah jari tangan.

"Taman Nasional ini merupakan yang terbesar di Hokkaido. Sejumlah satwa liar seperti beruang cokelat, dan rusa masih bisa ditemui di dalamnya," kata pemandu acara, Kobayashi. Bagi para pecinta alam dan pendaki gunung, ia menambahkan, Taman Nasional ini merupakan surga tersendiri.

http://ift.tt/2eTRiTX
Cantik bukan? (Sudrajat/detikTravel)

Selama perjalanan hampir semua penumpang terlihat heboh memotret atau merekam pemandangan dengan kamera masing-masing. Toh begitu, sopir kami tetap menerapkan disiplin dengan ketat.

Beberapa teman yang mencoba nyelonong ke depan untuk memotret diminta kembali ke tempat duduk dan mengenakan sabuk pengaman.

"Nanti kalau saya menginjak rem mendadak, Anda bisa terjatuh," begitu dia menegur dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan Kobayashi. Nada bicaranya tegas tapi ekspresi si sopir tetap ramah. (jat/rdy)

0 Response to "Panorama Musim Gugur Nan Menakjubkan di Asahikawa, Jepang"

Posting Komentar