Ritual Mandi-mandi merupakan tradisi yang dilakukan secara turun-temurun di Kampung Tugu, Jakarta. Kegiatan ini dilakukan oleh Kaum Mardjike, namun semua orang boleh hadir dan mengikuti acara ini tanpa terkecuali.
Kaum Mardjike merupakan mantan tahanan dan budak Portugis di Malaka. Dibebaskan oleh Pemerintah Belanda, Mardjike yang adalah penganut agama katolik diminta untuk pindah ke protestan.
Bertempat tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara Kaum Mardjike memiliki tradisi adat untuk terus memperkuat tali silaturahmi dan memperkuat keutuhan kekeluargaan. Tradisi ini adalah Mandi-mandi. detikTravel mendapat kesempatan untuk melihat ritual ini, Minggu (8/1/2016) lalu.
|
Mandi-mandi adalah kegiatan pembuka awal tahun dengan saling memaafkan. Simbolnya dengan menggunakan bedak yang sudah dicairkan. Kemudian ketua kelompok Mardjike akan memulainya dengan mengoleskan ke salah satu peserta keturunan Portugis.
"Ini sebagai suatu budaya terus sebagai pengingat. Generasi-generasi sekarang diajak untuk mengenal budayanya," kata Johan Sophaheluakan, Humas Budaya dan Pemerintahan Kampung Tugu.
Setelah itu baru semua peserta boleh saling menorehkan bedak di wajah satu sama lain. Dimulailah Mandi-mandi!
Budaya Betawi terlihat dengan kebaya yang digunakan oleh Kaum Mardjike. Bukan hanya itu, kuliner khas yang disajikan juga Betawi banget, Gado-gado siram ala Kampung Tugu. Ada juga kue basah yang juga jadi makanan khas Mardjike, Udang pisang.
Ritual rasanya kurang lengkap tanpa alunan musik. Betul saja, tradisi ini menggunakan musik Keroncong Tugu. Alunan musik Cavaquinhao membuat semua peserta bergoyang sambil menorehkan bedak.
|
"Ketika budaya hanya eksklusif dan paguyuban, itu terancam. Tapi budaya itu harus ditopang oleh sistem patembayan. Jadi orang luar yang peduli budaya, akademisi, komunitas, ayo kita rapatkan supaya budaya ini tidak punah," jelas Johan.
Traveler yang mau melihat dan ikut dalam ritual ini bisa datang langsung ke Kampung Tugu pada Minggu pertama di awal tahun. Tidak perlu pakai kebaya kok, yang penting bersedia seru-seruan sambil memakai bedak. Yuk Mandi-mandi! (bnl/aff)
0 Response to "Ritual Mandi-mandi, Perkawinan Budaya Betawi-Portugis"
Posting Komentar